Alhamdulillah, SCKC berhasil saya dapatkan. Dalam hati, kini giliran meminta surat rekomendasi untuk kuliah di
Madinah. Memang di dalam situs resmi UIM disebutkan bahwa salah satu cara untuk mendapatkan beasiswa disana ialah memperoleh surat rekomendasi dari Lembaga Islam yang diakui di Indonesia atau dari dua tokoh Islam yang ada di Indonesia. Mungkin di antara pembaca ada yang bertanya, sebenarnya yang dimaksud dengan
Lembaga Islam itu apa saja? Atau, yang dimaksud dengan tokoh Islam itu siapa saja? Di sini mungkin sebelum bercerita bagaimana cara mendapatkan surat rekomendasi tersebut, saya akan menerangkan apa sebenarnya yang dimaksud dengan surat rekomendasi itu.
Surat rekomendasi ini adalah sebuah surat yang menerangkan bahwa yang bersangkutan ialah seorang yang berakhlak baik, menjaga sholat, berakidah lurus sehingga dengan demikian, ia berhak untuk diterima di Universitas Islam Madinah.
Sedangkan Lembaga Islam yang dimaksud ialah semua Lembaga Keislaman di Indonesia yang diakui secara sah oleh
pemerintah. Semisal, Nahdhaltul Ulama (NU), Muhammadiyah, DDII, dsb. Adapun tokoh yang dimaksud ialah semua tokoh agama Islam di Indonesia yang diakui lurus secara ibadah dan akidah. Diutamakan, ketika meminta surat rekomendasi dari tokoh adalah alumni UIM. Hal itu karena, kalau dilihat-lihat memang pihak kampus lebih percaya kepada alumni daripada yang lain.
Saya pribadi, surat rekomendasi itu saya peroleh dari Persyarikatan Muhammadiyah. Kenapa kak koq minta dari
Muhammadiyah? Jadi ceritanya, saya dari dulu memang sekolah di sekolahan yang dikelola oleh Persyarikatan Muhammadiyah. Hingga akhirnya ketika lulus dari pondok, saya ditugaskan kembali untuk mengajar di PPTQ Ahmad Dahlan yang merupakan salah satu pondok pesantren binaan Muhammadiyah. Kegiatan saya di Persyarikatan berlanjut, hingga saya ditugasi untuk menjadi salah satu anggota Majelis Keilmuan Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Madiun.
Nah, dengan kesempatan itu, akhirnya saya meminta surat rekomendasi kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah Caruban. Sebagai saran, ketika meminta surat rekomendasi diutamakan langsung yang berbahasa Arab. Selain untuk mempermudah pengurusan, juga meringangkan biaya penerjemahan nantinya.
Untuk mengurusi surat rekomendasi itu, akhirnya saya datang ke Ketua PCM Caruban. Kebetulan, ketua nya adalah
teman sejawat ayah saya. Ketika saya sampaikan keinginan saya untuk meminta surat, beliau berkata,”Isinya seperti apa mas?”
“Isinya menerangkan bahwa yang bersangkutan itu memiliki akhlak yang baik, menjaga sholat dan memiliki akidah
yang lurus sehingga dengan itu berhak diterima di Universitas Islam Madinah.”
“Memakai bahasa Indonesia atau bahasa Arab mas?”
“Kalau bisa bahasa Arab pak.”
Beliau terlihat sedikit memikirkan apa yang barusan saya katakan. Setelah beberapa detik, beliau melanjutkan
perkataannya,”Saya percaya dengan jenengan mas. Kalau begitu, suratnya jenengan tulis sendiri saja pakai bahasa Arab. Nanti kalau sudah, suratnya jenengan antarkan ke saya. Insyaallah nanti akan saya tanda tangani.”
Alhamdulillah, semua terasa dimudahkan oleh Allah. Akhirnya, setelah selesai bertemu dengan ketua PCM, saya
segera pulang dan mengambil laptop untuk menulis surat tersebut. Memang awal mula saya bingung seperti apa seharusnya model surat rekomendasi tersebut. Namun, alhamdulillah berkat bantuan tulisan Akh Bilal Al Maghribi dalam website beliau santrinabawi.com akhirnya saya bisa menemukan model surat rekomendasi yang pernah beliau kirimkan ke kampus. Mungkin untuk mempermudah teman-teman semua, saya cantumkan link nya disini.
http://www.santrinabawi.com/2016/01/contoh-rekomendasi-kuliah-di-arab-saudi.html
Adapun untuk contoh surat rekomendasi yang saya buat bisa dilihat di gambar yang saya cantumkan berikut:
Setelah semuanya selesai diketik, keesokan harinya, saya Kembali mengajukan surat tersebut kepada ketua PCM untuk ditandatangai. Setelah sampai di kediaman beliau, saya keluarkan surat tersebut dari tas hitam saya. Di tangan beliau, surat itu kemudian dilihat, ditandatangi dan distempel. Setelah semuanya selesai, beliau berkata,”Semoga dengan ini menjadi jalan pembuka untuk pemuda-pemuda Madiun, bisa kuliah di luar negeri dan ketika sudah kembali ke Indonesia, bisa menularkan ilmunya di kampung sini.” Masih saya ingat perkataan beliau hingga saat ini.
Dengan selesainya kepengurusan surat rekomendasi itu berarti bahwa salah satu syarat pemberkasan kuliah di UIM sudah terselesaikan. Alhamdulillah..
========================================
Follow akun Pojok Nabawi
Instagram : https://www.instagram.com/pojoknabawi/
Telegram : https://t.me/pojoknabawi
Suka menulis, membaca dan belajar. Alumni Islamic University of Madinah dan kini sedang melanjutkan study di fakultas Studi Islam UMJ.
Semangat terus ust melanjutkan ceritanya, in syaa allah kami menunggu kelanjutan cerita antum
بارك الله فيكم
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Jadi tidak harus dari tingkat pusat ya.?
Tidak harus, selama bisa meyakinkan petugas Polsek.
Untuk rekomendasi satunya lagi darimana ustad ?
Hati hati dengan Nahdatul Ulama karena setelah diteliti banyak kebidahan yang mereka lakukan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Harap berhati hati agar tidak menampilkan gambar makhluk bernyawa