Bilal Fahrur Rozie, Lc.
Salah satu pertanyaan mendasar dalam kehidupan kita ialah mengapa
sebenarnya manusia itu harus beragama ? Bukankah banyak sekali orang yang tidak
beragama tetap bisa Bahagia atau bahkan bisa lebih sukses daripada yang
beragama ?
Untuk menjawab itu semua, selayaknya kita perlu merenungi manusia itu
terbentuk dari apa. Pada dasarnya manusia itu terbentuk karena ada dua hal dalam
dirinya, yaitu ruh dan jasad. Dan, dua hal ini dalam satu jasad tidak dapat
dipisahkan. Coba kita perhatikan, orang yang meninggal dan tidak ada ruh dalam jasadnya,
maka ia akan membusuk, dimakan ulat dan terurai dengan tanah. Begitu halnya,
ketika kita hidup dengan ruh saja tanpa jasad, maka itu seperti balon yang
tidak ditiup. Kita bisa melihat bahwa balon itu semakin membesar atau bahkan
bisa terbang apabila ada udaranya. Apabila udara itu hilang, balon tak akan
bisa membesar atau terbang. Kira-kira seperti itulah ruh tanpa jasad.
Apabila kita sudah menyadari hal itu, maka perlu kita sadari juga bahwa
setiap dari jasad dan ruh ini mempunyai konsumsinya masing-masing. Jasad itu
konsumsinya ialah segala hal yang berbau materi. Makanya, apabila kita makan,
yang Kembali segar itu jasad kita. Apabila kita memakai baju bagus, yang
kelihatan bagus itu jasad kita. Begitu pula ketika kita memakai kalung, cincin,
dll. Apabila seseorang hanya memperhatikan materi saja, ia disebut dengan
materealistis, atau orang bisa sebut dengan matre. Orang yang memiliki sifat
demikian, tidak akan puas dengan suatu hal yang pernah ia capai sebelumnya.
Untuk mendekatkan pemahaman, mari kita ambil sebuah contoh.
Mungkin untuk saat ini, anda menginginkan sesuatu yang belum terwujud
sama sekali. Bisa jadi rumah, hape yang mahal, mobil atau bahkan hal lain yang
belum anda rasakan pada saat ini. Kita ambil saja rumah sebagai contoh. Bagi
orang yang belum punya rumah, ia mungkin berkeinginan punya rumah meskipun
hanya kecil dan tidak terlalu bagus. Ketika impian itu terwujud, hatinya sudah Bahagia
dengan yang ada. Hatinya berbunga-bunga, merasa bahwa impian yang ia mimpikan
beberapa waktu lalu itu terwujud. Namun, coba perhatikan, apakah setelah satu
tahun, dua tahun, tiga tahun atau bahkan 10 tahun berikutnya, kebahagiaan punya
rumah yang di awal itu akan sama dengan yang sekarang ? Saya jamin semuanya
akan menjawab ‘tidak’.
Begitulah apabila kehidupan selalu ditumpukan pada materi. Tidak akan
puas dengan apa yang ia dapatkan. Meskipun sudah memiliki kekayaan satu dunia
pun, ia akan terus mencari tambahan untuk memenuhi Hasrat jasmaninya. Oleh
karena itu, Rasulullah menyatakan bahwa manusia itu tidak akan puas dengan
materi sampai mulutnya sudah dipenuhi dengan tanah (mati) karena memang sifat
dasar manusia ialah selalu bertumpu dengan materi yang tiada henti ini.
Sedangkan ruh, konsumsinya ialah nasehat, hikmah dan iman. Berbeda
dengan jasad yang apabila diberi makan bukannya semakin kenyang bahkan semakin
rakus, ruh semakin diisi ia semakin tenang. Ketika seseorang sudah mengisi ruhnya
dengan nasehat yang baik, hikmah dari Allah dan Rasulnya serta keimanan yang tebal,
hati akan semakin tenang. Ujian apapun yang dihadapi tetap dianggap kecil
dihadapannya. Bahkan, seseorang yang mempunya ruh yang sehat, kekurangan
konsumsi jasad pun terasa enteng baginya. Dan untuk mendapatkan ruh yang sehat,
perlu adanya konsumsi yang baik. Bagaimana kita tahu bahwa konsumsi ruh ini
baik atau tidak ? Maka kita perlu tanya kepada yang menciptakan ruh itu, yaitu
Allah SWT. Untungnya, sebelum anda bertanya, 1400 tahun yang lalu Dia sudah
menjawab hal itu dalam kalamnya :
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
”Sesungguhnya agama (yang sah)
di hadapan Allah ialah Islam”
Di sinilah jawaban dari judul di atas itu terdapat. Fungsi seseorang beragama
ialah salah satunya merubah mindset hidup manusia yang dulunya hanya berpusat
pada materialisme, kini dirubah menjadi mindset Islam. Karena, dengan mindset Islamlah
kepuasan itu didapat. Sedangkan materialisme, selain tidak mendatangkan
kepuasan, ia kadang akan menjerumuskan kepada tidak kejahatan, maka kita perlu
lebih berhati-hati.[]
========================================
Follow akun Pojok Nabawi
Instagram : https://www.instagram.com/pojoknabawi/
Telegram : https://t.me/pojoknabawi
Suka menulis, membaca dan belajar. Alumni Islamic University of Madinah dan kini sedang melanjutkan study di fakultas Studi Islam UMJ.