Menu Tutup

Makmum Masbuk, Bolehkah Langsung Rukuk tanpa Sedekap ?

Banyak permasalahan dalam sholat berjamaah yang
perlu diketahui oleh setiap muslim. Salah satu hal yang penting untuk diketahui
ialah, apakah makmum yang terlembat sholat (masbuk) harus bersedekap dulu atau
boleh langsung mengikuti gerakan imam ?

 

Takbiratul
Ihram itu Wajib

Sebelum masuk ke pembahasan, apakah makmum yang
terlambat harus bersedekap dulu atau boleh langsung mengikuti gerakan imam,
hendaknya kita perlu memahami urutan apa yang harus dilakukan oleh seorang
makmum yang terlambat.

Makmum yang terlambat diwajibkan untuk melakukan
takbiratul ihram terlebih dahulu. Takbiratul ihram ialah takbir yang dilakukan
di awal setiap kali seseorang hendak melaksanakan sholat. Seluruh madzhab
fiqih, baik Hanafiyyah, Malikiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah bersepakat bahwa
hal itu termasuk rukun sholat dan wajib untuk dilaksanakan. Hal ini sebagaimana
hadits yang diriwayatkan oleh Shahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu
berikut :

مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُوْرُ، وَتَحْرِيْمُهَا التَّكْبِيْرُ،
وَتَحْلِيْلُهَا التَّسْلِيْمُ

“Kunci pembuka
sholat itu ialah bersuci, pengharam (segala sesuatu selain gerakan sholat)
ialah takbiratul ihram dan penghalalnya ialah salam.” HR. Abu Dawud (Bab
Fardhus Sholati, no. 61).

“Karena takbiratul ihram itu wajib, maka seorang makmum yang terlambat sholat juga wajib melakukan takbiratul ihram terlebih dahulu”.

Karena takbiratul ihram itu wajib, maka seorang makmum
yang terlambat sholat juga wajib melakukan takbiratul ihram terlebih dahulu. Misalnya,
seseorang terlembat sholat dan mendapati imam sedang rukuk, maka ia wajib
melaksanakan takbiratul ihram dulu kemudian baru takbir untuk ruku. Sehingga
takbir yang ia lakukan berjumlah dua, takbiratul ihram baru kemudian takbir untuk
ruku.

Sedekap
atau Tidak

Pertanyaan selanjutnya, makmuk masbuk tersebut setelah
melakukan takbiratul ihram harus bersedekap terlebih dahulu atau tidak. Perlu
kita sadari bahwa bersedekap ketika berdiri itu hukumnya sunnah. Sedangkan mengikuti
gerakan imam itu wajib. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,”Sesungguhnya
imam itu dijadikan untuk diikuti.” (Innama ju’ilal imamu liyuktamma bihi).
Maka apabila ada wajib dan sunnah yang saling tumpang tindih, harus didahulukan
yang wajib. Oleh karena itu, apabila imam ruku sedangkan makmum itu terlambat,
seharusnya ia langsung ruku mengikuti gerakan imam tanpa perlu bersedekap.

Baca juga : 1. Tambahan ‘wa barakatuh’ dalam salam ketika sholat. 2. Makmum sholat maghrib, imam sholat isya. Bolehkah ? 3. Mengangkat tangan ketika doa sholat Jum’at.

Sebagai penutup perlu kita sampaikan apa yang ditulis
oleh Syekh Masyhur bin Hasan dalam kitabnya Al Qoulul Mubin fie Akhthail
Mushallin (257) :

ولا داعي لما يفعله بعض المصلّين من وضع اليد اليمنى على اليسرى
بعد تكبيرة الإحرام وقبل النزول للركوع، إذ وضع اليدين حال القراءة، ولا قراءة في
هذه الحالة

“Tidak ada alasan
bagi apa yang dilakukan oleh sebagian orang yang sholat ketika mereka
meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri (bersedekap) setelah takbiratul
ihram dan sebelum melakukan rukuk. Hal itu karena meletakkan kedua tangan
(bersedekap) itu dilakukan ketika membaca (Al Fatihah) dan tidak ada bacaan Al
Fatihah ketika keadaan seperti ini.”
[]

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *