Menu Tutup

Bolehkah Pembayar Zakat Fithrah untuk Menerima Zakat ?

Tidak sedikit kasus di sekitar ada orang yang sudah membayar zakat namun ternyata ia juga diberi zakat ? Apakah hal itu dalam aturan fiqih diperbolehkan ?

Yang Wajib Membayar Zakat Fithrah

Dalam khazanah fiqih Islam disebutkan bahwa yang wajib mengeluarkan zakat fithrah ialah setiap orang yang memiliki makanan lebih untuknya dan keluarga yang ia tanggung di malam hari menjelang Idul Fithri. Mengapa harus malam hari menjelang Idul Fithri, hal itu karena waktu itu adalah waktu wajibnya seseorang melaksanakan zakat fithrah. Ketika di malam itu ia tidak memiliki makanan apa pun, maka statusnya berubah menjadi tidak wajib zakat fithrah (Al Majmu Syarhul Muhadzdzab, 3/65).

Yang Berhak Menerima Zakat Fithrah

Yang berhak menerima zakat fithrah hanyalah fakir dan miskin. Hal ini berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al Hakim dari shahabat Ibnu Abbas berikut :

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: ‌فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِيْنَ، مَنْ أدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ، فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُوْلَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ. رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ

Dari Ibnu Abbas, ia berkata,”Rasulullah SAW mewajibkan zakat fihtrah sebagai pensucian bagi orang yang berpuasa dari suatu hal yang sia-sia, perkataan kotor dan sebagai bentuk pemberian makan kepada orang miskin. Barangsiapa yang melaksanakannya sebelum sholat, maka itu adalah zakat yang diterima. Barangsiapa yang melaksanakannya setelah sholat, maka ia adalah sedekah seperti sedekah pada umumnya.” HR. Abu Dawud

Di hadits lain juga disebutkan bahwa salah satu tujuan mengapa zakat fithrah ini diberikan kepada faqir miskin saja dan tidak diberikan kepada orang lain ialah supaya mereka tidak keluar rumah di hari raya (HR. Ad Daruquthniy). Betapa hati ini tidak rela, ketika banyak orang yang berkecukupan membeli baju baru di bulan Ramadhan. Dapat melakukan silaturahmi kesana-kesini. Namun di balik itu, ada seseorang yang berusaha menghindar takut ditanya, dimana baju barumu, dimana kemewahanmu. Ia lebih memilih ‘melipir’ ke luar hanya untuk sekedar mencari sesuap nasi.

Baca juga,”Perbedaan Zakat dengan Pajak

Bolehkah Pembayar Zakat Fithrah untuk Menerima Zakat ?

Untuk menjawab, apakah boleh pembayar zakat fithrah untuk menerima zakat dapat dilihat dari pengertian siapa yang wajib membayar dan siapa yang boleh menerima.

Yang wajib membayar ialah orang yang memiliki makanan berlebih dari keperluan ia dan keluarganya di malam hari idul fithri. Sedangkan yang berhak menerima ialah orang faqir dan miskin. Faqir ialah orang yang tidak memiliki pekerjaan sehingga ia tidak bisa mencukupi kebutuhan hariannya. Sedangkan miskin ialah orang yang memiliki pekerjaan, namun hasilnya tidak cukup untuk kehidupan sandang, pangan dan papan sehari-sehari.

Artinya, bisa jadi seseorang itu wajib membayar zakat fithrah meskipun sebenarnya ia tergolong orang yang miskin. Dalam keadaan seperti itu, ia boleh menerima zakat fithrah.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *