Menu Tutup

Apakah Aset dan Laba Perusahaan Harus Dizakati ?

Pertanyaan :

Saya memiliki sebuah perusahaan yang bergerak di bidang retail. Semakin berkembang, alhamdulillah kami memiliki mobil untuk operasional perusahaan, ruko, dll. Lantas, apakah aset-aset tersebut juga harus dizakati ?

Jawab :

Rasulullah SAW mewajibkan kepada seluruh umatnya untuk membayar zakat jual beli ketika sudah sampai nishab selama satu tahun. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW berikut :

عَنْ سَمُرَةَ ابْنِ جُنْدَبٍ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا أَنْ نُخْرِجَ الزَّكَاةَ مِمَّا نُعِدُّهُ لِلْبَيْعِ . رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ

Dari Samurah bin Jundub, ia berkata,”Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk mengeluarkan zakat dari apa yang kita persiapkan untuk berjual beli.” HR. Abu Dawud.

Hampir seluruh ulama bersepakat bahwa hukum mengeluarkan zakat jual beli itu wajib. Di antaranya ialah Umar bin Khattab, Abdullah bin Umar, Ibnu Abbas, Fuqaha As Sab’ah, Imam SYafi’I dan Al Hanifiyyah. Meskipun demikian, ada sebagian kecil ulama yang mengatakan bahwa zakat jual beli itu tidak ada. Salah satunya ialah Imam Dawud Adh Dhahiri dari Madzhab Dhahiriyyah. [1]

Apa Saja Barang Jual Beli yang Wajib Dizakati ?

Apabila zakat jual beli itu wajib, apa saja yang masuk dalam zakat jual beli itu ? Apakah hanya barang dagangan, hasil penjualan (laba), aset perusahaan atau semuanya ? Untuk menjawab hal itu, Imam An Nawawi dalam kitab Al Majmu Syarhul Muhadzdab menerangkan bahwa barang dagang yang dizakati itu ialah semua harta yang diniatkan untuk jual beli secara trasnsaksional. [2]

قال أصحابنا مال التجارة هو كل ما قصد الاتجار فيه عند تملكه بمعاوضة محضة

Senada dengan apa yang disampaikan Imam An Nawawi, Ibnu Qudamah dalam Al Mughni menyatakan siapa saja yang memiliki suatu barang dengan niatan untuk diperjual belikan, sudah sampai nishab dan haul, maka wajib untuk dizakati di akhir tahun. [3]

العُرُوضُ: جمع عَرْضٍ. وهو غيرُ الأثْمانِ من المالِ، على اخْتِلَافِ أَنْوَاعِهِ، من النَّبَاتِ والحَيَوَانِ والعَقَارِ وسَائِرِ المَالِ. فمن مَلَكَ عَرْضًا لِلتِّجارَةِ، فحالَ عليه الحَوْلُ وهو نِصابٌ، قَوَّمَهُ فى آخِرِ الحَوْلِ، فما بَلَغَ أخْرَجَ زَكَاتَه، وهو رُبْعُ عُشْرِ قِيمَتِه

Baca juga : “Mana yang Didahulukan antara Menyelamatkan Nyawa atau Melanjutkan Shalat

Lebih jelas, Imam An Nawawi menjelaskan apabila seseorang pada awalnya membeli suatu barang dengan niatan untuk diperjualbelikan, kemudian ia berubah pikiran. Ia lantas berniat untuk menjadikannya aset, maka tidak wajib zakat. [4]

إذا كان عنده متاع للتجارة ثم نوى القنية صار للقنية بالنية

Dengan demikian, suatu aset perusahaan yang tidak diperjual belikan, tidak wajib zakat. Yang wajib dizakati hanyalah seluruh barang dagang. Baik yang didisplay, dititipkan ke orang lain maupun yang ada di gudang.

Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazsimu) juga menyatakan,”dapat disimpulkan bahwa harta perdagangan yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah terbatas pada harta perdagangan yang diperjualbelikan saja (berkembang), sehingga selain harta perdagangan yang tidak diperjualbelikan tidak dikenakan zakat. Harta perdagangan yang tidak dikeluarkan zakatnya itu seperti harga tanah, toko, etalase, timbangan, rak, komputer/alat hitung lainnya dan segala bentuk peralatan yang diperlukan untuk berdagang. Peralatan tersebut tidaklah dihitung harganya dan tidak pula dikeluarkan zakatnya, karena bendanya tetap dan hampir sama sifatnya untuk keperluan pribadi yang tidak berkembang.” Selengkapnya bisa dilihat di sini.

Apakah Untung Jual Beli Wajib Dizakati ?

Ibnu Qudamah menerangkan bahwa keuntungan yang muncul dari hasil jual beli juga wajib dizakati. Cara menghitungnya ialah digabungkan dengan nilai barang dagang yang diperjualbelikan.

وَإِذَا كَانَ في مِلْكِهِ نِصَابٌ لِلزَّكاةِ فَاتَّجَرَ فِيهِ فَنَمَا أدَّى زَكَاةَ الأَصْلِ مَعَ النَّمَاءِ إذَا حالَ الحَوْلُ


[1] Ibnu Qudamah, Al Mughni, jld. 4, hlm. 428.

[2] An Nawawi, Al Majmu Syarhul Muhadzdab, jld. 6, hlm. 48.

[3] Ibnu Qudamah, Al Mughni, jld. 4, hlm. 249.

[4] An Nawawi, Al Majmu Syarhul Muhadzdab, jld. 6, hlm. 48.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *