Menu Tutup

Apa Goalmu di Bulan Ramadhan Kali ini? (I)

*serial ceramah Ramadhan

Bilal Fahrur Rozie
Mahasiswa
Fakultas Syariah Islamic University of Madinah
Ketua Majelis
Pengkaderan PCIM Arab Saudi
Anggota
PPMI Arab Saudi
Alhamdulillah, hari jumat lalu merupakan hari pertama kita menjalankan
puasa Ramadhan. Sekarang kita sudah masuk ke hari ketiga dari bulan mulia
tersebut. Tentu sebelum kita melangkah lebih lanjut ke depan masuk ke bulan
Ramadhan, perlu kita ingat Kembali, apa goal atau keinginan yang kita capai di
bulan mulia ini. Sangat kurang dirasa apabila kita tidak mempunyai goal sama
sekali selama bulan puasa ini.
Goal utama dalam bulan puasa ini tiada lain ialah untuk menjadikan kita
insan-insan yang bertakwa. Hal itu sudah dinyatakan sendiri oleh Allah dalam
kalam-Nya sebagai berikut :
ﭐﱡﭐ     البقرة:
١٨٣
“Wahai orang-orang yang beriman,
diwajibkan kepada kalian puasa (Ramadhan) sebagaimana diwajibkan kepada
orang-orang sebelum kalian supaka kalian menjadi orang yang bertakwa.”
Di ayat tersebut, Allah mencantumkan sebuah goal mengapa ia mewajibkan
kita untuk puasa Ramadhan, yaitu supaya kita semua diharapkan menjadi orang
yang lebih bertakwa setelah keluar bulan Ramadhan.
Ibarat ular dan ulat, seperti itu lah seorang muslim. Ular apabila ia
mengganti kulitnya, tetap akan berwujud ular yang menyeramkan dan mengerikan
bahkan mulutnya pun beracun. Sedangkan ulat, meskipun awalnya ia sangat menjijikan
bagi Sebagian orang, namun setelah ia berkekompong selama beberapa waktu
kemudian ia keluar, bentuk yang awalnya sangat menjijikkan itu berganti menjadi
sebuah kupu-kupu yang sangat indah, terbang dan berada di bunga-bunga yang
indah pulah.
Demikianlah seorang muslim. Sebelum bulan Ramadhan, mungkin kita
mempunyai dosa sebesar gunung, namun setelah bulan Ramadhan selesai, apakah
kita berusaha supaya dosa itu dileburkan atau bahkan tidak peduli dengan dosa
itu. Apakah kita ingin menjadi seperti ular yang sebelum dan sesudah ganti
kulit, ia tetap ular, atau menjadi seekor ulat yang memang awalnya menjijikkan,
namun setelah itu semua, ia menjadi seekor kupu-kupu indah? Tentu bagi orang
yang sehat akal dan pikirannya, akan memilih untuk menjadi seperti kupu-kupu
yang awalnya menjijikkan namun ia berakhir indah.
Itu adalah goal utama kita, yaitu untuk menjadi orang yang bertakwa. Namun,
untuk menjadi orang yang bertakwa tersebut, ada Langkah-langkah kecil untuk
menghantarkan kesana. Itu lah yang akan kita bahas kali ini.
Sekarang kita mencoba untuk menemukan goal-goal yang bisa kita lakukan di
hari-hari Ramadhan ini. Apakah anda sudah mempunyai nya? Saya disini ingin
memberikan beberapa usulan goal sebagai bahan kita untuk menghabiskan
waktu-waktu kita di bulan Ramadhan dengan lebih bermanfaat.
Pertama, membaca Al-Qur’an. Bulan Ramadhan ialah bulan dimana
Al-Qur’an itu diturunkan. Tentu kita tidak bisa lepas dari membaca Al-Quran.
Sekarang ialah berapa kali khatam yang akan anda lakukan di bulan Ramadhan ini?
Apakah satu, dua atau tiga? Berikut ini akan saya cantumkan tabel cara
mengkhatamkan Al-Qur’an selama bulan Ramadhan.


Apabila anda ingin mengkhatamkan satu kali selama bulan Ramadhan ini,
bacalah 4 halaman setiap selesai sholat. Apabila anda ingin mengkhatamkan 2
kali selama Ramadhan, bacalah 8 halaman setiap selesai sholat. Adapun ketika
anda ingin mengkhatamkan 3 kali selama Ramadhan, bacalah 12 halaman setiap selesai
sholat.
Apabila anda di bulan Ramadhan tahun lalu belum bisa khatam satu Al-Qur’an,
cobalah di Ramadhan kali ini untuk mengkhatamkannya, Apabila anda di tahun lalu
bisa khatam sekali, cobalah di bulan ini untuk khatam dua kali. Dan begitu
seterusnya. Apabila perlu, buatlah buku mutaba’ah untuk anda dan keluarga anda,
sehingga pencapaian bacaan Al-Qur’an anda sekeluarga bisa terkontrol.
Kedua, menjaga sholat tepat waktu. Tentu tidak afdhal apabila kita terlalu memetingkan membaca Al-Qur’an
namun sholat 5 waktu selalu telat. Sebelum kita melakukan hal-hal baik lainnya.
Sebaiknya perlu kita usahakan supaya sholat kita tidak akan perlan telat atau
bahkan lupa lagi. Rasulullah dalam sebuah hadits pernah bersabda:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ
الْمُسْلِمُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ الْمَكْتُوبَةُ، فَإِنْ أَتَمَّهَا،
وَإِلَّا قِيلَ: انْظُرُوا هَلْ لَهُ مِنْ تَطَوُّعٍ. فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ
أُكْمِلَتْ الْفَرِيضَةُ مِنْ تَطَوُّعِهِ، ثُمَّ يُفْعَلُ بِسَائِرِ الْأَعْمَالِ
الْمَفْرُوضَةِ مِثْلُ ذَلِكَ . رواه ابن ماجه
Dari Abu Hurairah, ia berkata,”Aku
mendenger Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,’Sesungguhnya
pertama kali yang akan dihisab dari seorang muslim di hari kiamat ialah sholat
wajibnya. Apabila ia menyempurnakannya (ia akan mendapatkan kebaikan), apabila
tidak, akan dikatakan kepadanya,’Perikasalah apakah ia mempunyai sholat
sunnah?’ Apabila ia mempunyai sholat sunnah, sholat wajibnya akan digenapkan
dengan sholat sunnahnya. Seperti itu juga lah yang akan dilakukan kepada semua amalnya.”
HR. Ibnu Majah
Setelah berhasil menyempurnakan sholat wajib, mari kita berusaha
menambah sholat-sholat sunnah lain. Seperti dhuha dan sholat tarawih.
Ketiga, shodaqoh sehari seribu. Di bulan ini hendaknya kita memperbanyak shodaqoh kepada orang-orang membutuhkan
sekeliling kita. Sebenarnya shodaqoh itu selain untuk kemaslahan mereka, ia
akan Kembali kepada kepada diri kita sendiri. Doa orang-orang yang kadang kita pandang
sebelah mata itu bisa jadi lebih didengar oleh Allah karena hati mereka lebih
bersih. Sedangkan kita, terlalu banyak kesalahan yang kita lakukan. Terlalu
banyak makanan haram yang kita telan. Bisa jadi doa kita tidak lebih didengar
daripada mereka. Oleh karena itu, jangan sekali pun kita memandang sinis
orang-orang yang seperti itu. Kita berharap doa dari mereka, dengan memberikan
shodaqoh kepada mereka. Semoga dengan semua ini, bisa menjadi wasilah untuk dimudahkan
dan diberkahi hidup kita di dunia. []

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *