Bilal
Fahrur Rozie
Sering kali kita dengar bahwa salah satu
rukun sholat ialah niat. Bahkan Imam Ghazali menyebutkan bahwa niat itu bukan
rukun, tetapi ia syarat sahnya sholat. Kalau rukun, ia hanya cukup diucapkan
dan diyakini di awal sholat saja. Adapun syarat itu harus selalu ada dari awal
sampai akhir sholat. Begitulah alasan Imam Ghazali yang beranggapan bahwa niat
itu adalah syarat sahnya sholat. Terlepas dari itu semua, niat itu memang harus
ada dalam setiap ibadah, salah satunya ialah dalam sholat. Ternyata, selain
niat itu membuat sholat menjadi sah, ada beberapa niat yang justru membatalkan
niat. Apa saja itu? Insyaallah dalam artikel ini akan kita bahas hal tersebut.
Sebelum kita membahas lebih jauh, perlu kita
ketahui syarat sahnya suatu niat. Niat itu dianggap sah apabila memenuhi dua
syarat berikut, yaitu ‘kepastian’ dan ‘berkelanjutan sampai akhir ibadah’.
Apabila salah satu dari dua syarat itu hilang, maka ibadah tersebut pun tidak
sah. Berdasarkan dua syarat tersebut, dapat kita simpulkan bahwa ada 4 niat
yang dapat membatalkan sholat, yaitu :
1.
Niat batal sholat di tengah sholat. Maka,
hanya sekedar niat tersebut, membuat sholatnya batal. Contohnya, Ahmad sholat
dhuhur. Di rakaat kedua, ia berniat untuk membatalkan sholat pada rakaat ketiga.
Maka, sejak ia berniat tersebut, sholatnya sudah dianggap batal. Hal itu karena
hilangnya salah satu syarat niat yaitu ‘berkelanjutan sampai akhir’.
2.
Seseorang yang ragu di tengah sholat, apakah
ia harus melanjutkan atau membatalkan sholat tersebut, maka sholatnya langsung
batal seketika itu. Hal iatu karena hilangnya syarat ‘berkelanjutan sampai
akhir’ dalam niat.
3.
Seseorang yang niat batal apabila ada suatu
kejadian. Semisal ada orang yang mengatakan dalam sholat,’apabila Ahmad datang,
saya akan membatalkan sholat’. Maka sholatnya sudah dianggap batal sejak ia
mengucapkan hal tersebut.
Demikianlah tiga niat pembatal sholat. Hal
itu sangat perlu kita ketahui, supaya sholat yang kita lakukan terhindar dari
hal-hal yang membatalkan sholat tersebut. Wallahu a’lam.
Sumber :
Kifayatul Akhyar Syarh Matan Ghoyah wat
Taqrib
Suka menulis, membaca dan belajar. Alumni Islamic University of Madinah dan kini sedang melanjutkan study di fakultas Studi Islam UMJ.